Pembelajaran Berbasis Proyek, Mahasiswa BK Gelar Konseling Lintas Budaya
Gorontalo – Dalam rangka melatih dan meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar melalui metode pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar konseling lintas budaya pada masyarakat Dusun Pantai Desa Biluhu Timur Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, Sabtu (28/05/2022).
Kegiatan konseling lintas budaya dengan tema membangun karakter masyarakat berbasis budaya itu merupakan implementasi dari Mata Kuliah Konseling Lintas Budaya (MK-KLB) yang diampu oleh Dr. Tuti Wantu, M.Pd., Kons dan Jumadi Mori Salam Tuasikal, M.Pd
Penanggungjawab MK-KLB Dr. Tuti Wantu, M.Pd., Kons, mengungkapkan bahwa, proyek pada perkuliahan ini dilaksanakan sepenuhnya oleh mahasiswa BK sesuai dengan Rancangan Pembelajaran Semester (RPS) dan panduan pelaksanaan yang sudah diorientasikan sejak awal perkuliahan oleh team teaching mata kuliah.
“Dimana, dalam Project Based Learning mahasiswa diharapkan mampu merefleksikan semua pengalaman yang di dapat selama mengerjakan proyeknya. Kemudian mereka menyimpulkan pelajaran berharga apa yang dapat diambil selama proses project based learning, dan pada laporan akhir proyek dan poster kegiatan, dipresentasikan dan dievaluasi sebagai bentuk pertanggungjawaban oleh mahasiswa,” Ujar Tuti.
Selanjutnya, Jumadi Mori Salam Tuasikal, M.Pd, mengatakan bahwa, pengabdian masyarakat melalui konseling lintas budaya di Desa Biluhu Timur ini merupakan rangkaian proyek pembelajaran yang harus dilakukan oleh mahasiswa untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah.
“Diantara kegiatan yang dilakukan adalah melakukan konseling terhadap masyarakat, bakti sosial, edukasi karakter bagi remaja, outbound dan sharing budaya bersama karang taruna dan pemerintah desa, serta dirangkaikan juga dengan penandatanganan kerja sama antara Jurusan BK FIP UNG dengan Pemerintah Desa Biluhu Timur,” ungkap Zumadi.
Ia menambahkan, kegiatan konseling lintas budaya melalui pengabdian masyarakat itu akan berlangsung selama 3 hari yang akan di fokuskan pada beberapa titik lokasi di Desa Biluhu Timur, yaitu di tempat wisata dan pesisir pantai, kantor Desa, serta lingkungan masyarakat, dan silaturahmi dari rumah ke rumah masyarakat.
“Mahasiswa BK yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 49 orang, dimana tujuan kegiatan ini untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa dan membentuk profil lulusan Jurusan BK sebagai seorang Guru BK atau Konselor yang Profesional” tambahnya.
Sementara itu, ketua panitia Usman Djauhari berharap bahwa, proyek pengabdian masyarakat di Desa Biluhu Timur ini dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran berharga bagi mahasiswa BK semester 4 dalam memajukan kualitas sebagai calon konselor di masa depan.
“Penerimaan masyarakat Biluhu Timur kepada kami sangat luar biasa, kami berharap program-program berbasis budaya seperti ini, apalagi berkaitan dengan konseling dan sosialisasi budaya dapat terus dilakukan,” imbuhnya.
Hadir pula sekaligus memberikan sambutan pada kegiatan itu, Kepala Desa Biluhu Timur, Fader M. Tanua, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa BK, karena kegiatan tersebut sangat mendukung visi dan misi pembangunan yang ada di Desa Biluhu Timur.
“Pemerintah Desa saat ini, lagi sedang gencar-gencarnya melakukan pengembangan destinasi wisata budaya, oleh karenanya melalui kehadiran mahasiswa jurusan BK dengan sejumlah kegiatan yang mereka bawa, diharapkan dapat mendukung program-program Desa secara berkelanjutan,” tandasnya. (NK)