Gorontalo – Dr. Rusdin Djibu, M.Pd memberikan penguatan pada tutor kesetaraan binaan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Gorontalo di Kelurahan Pilolodaa Kecamatan Kota Barat, Selasa (31/052022).

Dosen pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Rusdin Djibu mengatakan, teacher’s competency atau kompetensi pendidik kesetaraan merupakan kemampuan seorang pendidik kesetaraan untuk melakukan tugas dan kewajibannya dengan layak dan bertanggung jawab.

Menurutnya, kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja termasuk dalam pembelajaran.

“Kompetensi pembelajaran adalah suatu bentuk tujuan pembelajaran. Atas dasar hal ini tujuan dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor berlaku pula untuk kompetensi, sehingga dikenal kompetensi dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor,” ujar Rusdin.

Dikatakannya, dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005, tentang Pendidik kesetaraan dan Dosen, menyebutkan bahwa seorang pendidik kesetaraan adalah pendidik profesional yang tugas utamanya adalah mendidik, membimbing, mengajar, menilai, melatih, dan mengevaluasi peserta didik mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan formal.

“Pendidik kesetaraan sebagai learningagent (agen pembelajaran), yaitu pendidik kesetaraan berperan sebagai fasilitator, pemacu, motivator, pemberi inspirasi, dan perekayasa pembelajaran bagi peserta didik,” jelas Rusdin.

Terkait kompetensi tutor kesetaraan, Rusdin berharap, beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik atau tutor kesetaraam adalah menyangkut kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogi, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

“Selain itu, kompetensi tidak hanya tentang pengetahuan atau kemampuan seseorang, namun kemauan melakukan apa yang diketahui sehingga menghasilkan manfaat,” tandasnya. (NK)