Menuju Zona Integritas, Arwildayanto Berharap FIP Harus Ada Inovasi Yang Dikembangkan

Gorontalo, fip.ung.ac.id – Dalam rangka menuju zona integritas (ZI) sebagai Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr. Arwildayanto, M.Pd mengharapkan FIP harus ada inovasi yang dikembangkan untuk mendukung pembangunan ZI

Hal ini disampaikan Dr. Arwildayanto, M.Pd, saat rapat bersama tim kerja pembangunan ZI yang dilaksanakan di Aula FIP UNG, pada Selasa (05/07/2022). “Kita patut bersyukur diantara 13 LPTK yang ada di Indonesia, Fakultas Ilmu Pendidikan UNG dan Undiksha diberikan mandat oleh pimpinan Universitas untuk melaksanakan pembangunan zona integritas,” ungkap Arwil

Arwil mengatakan, tentu kita bersyukur penugasan ini sebagai sebuah kepercayaan, sebuah tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan Universitas atas apa yang sudah kita laksanakan sebelumnya, dengan apa yang sudah kita raih sekaligus komitmen kerja yang sudah kita tampilkan.

“Trust yang sudah diberikan oleh pimpinan Universitas ini sekaligus sebagai tanggung jawab moral juga, sebagai seorang pedagogik, seorang pendidik di dalam melaksanakan tugas sebagai abdi Negara,” ujar Arwil.

Dirinya turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada civitas akademika FIP dan kepada tim kerja yang tergabung dalam medukung pembangunan ZI di Fakultas Ilmu Pendidikan.

“ZI ini sudah 2 tahun kita canangkan dan terus bekerja dengan baik. Memang dalam membangun sebuah perubahan, mindset, pola kerja ke new tata kerja itu memerlukan suatu energi atau sesuatu efort yang besar, memerlukan satu ikhtiar yang besar dan pengorbanan yang besar pula,” tuturnya.

“Banyak pihak yang mengatakan, ngapain itu FIP membangun zona integritas, nambah-nambah urusan, nambah-nambah kerja. Ini stigma yang muncul, dan itu memang muncul ketika kita sudah terbiasa dengan pola kerja lama, sudah terbiasa dengan kenyamanan dan kemapanan yang yang ada, lalu merasa bahwa kita sudah memberikan yang terbaik dengan profesi kita, sehingga kita nggak mau keluar dari zona itu,” imbuhnya.

Padahal kata Arwil, di dalam menggerakkan sebuah organisasi, perlu harus ada terus perubahan ke arah yang lebih baik dalam melayani, dalam memberikan suatu layanan yang terbaik, performa kita, itu memerlukan suatu inovasi kerja.

“Misalnya selama ini kita melayani mahasiswa dengan sistem konvensional, menggunakan kertas yang berlebihan, termasuk di Fakultas Ilmu Pendidikan jumlah konsumsi kertas kita tiap tahunnya belanjanya bisa diperkirakan sampai 10 juta. Ini kan suatu alokasi anggaran yang bisa ditekan”

“Dimana, kita sudah mesti harus bermigrasi pola kerja kita, dari paper menjadi paperless, dan itu memerlukan suatu adaptasi, education, dan move on. Jadi, di dalam Zi termasuk merubah pola kerja kita, yang biasanya masih menggunakan kertas, itu sudah tidak menggunakan kertas lagi, tetapi sudah berbasis e-mail,” jelasnya.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, ZI ini saya pikir adalah bagaimana kita merubah cara kerja kita dari yang konvensional kepada yang quick respon, yang respon cepat, dan itu berbasis teknologi. Tanda tangan elektronik sudah mesti harus segera kita akselerasikan.

“Saat ini, kita sudah bermohon untuk menerapkan tanda tangan elektronik pada sistem persuratan di fakultas ilmu pendidikan, dengan harapan anytime anywhere pimpinan bisa mengeksekusi surat maupun persetujuan-persetujuan secara elektronik.

“Mudah-mudahan kerjasama pustikom dengan Balai Sertifikat Elektronik (BSE) bisa segera mensuport harapan kami, Sehingga dalam waktu dekat ini, kita akan menjadi fakultas yang pertama yang menerapkan persuratan berbasis elektronik,” terangnya.

Dirinya berharap, ZI ini menilai perubahan, walaupun tidak drastis tapi kalau tidak berubah, kita tidak akan bisa lolos sebagai fakultas yang melaksanakan ZI. Jadi harus ada inovasi yang harus kita kembangkan.

“Saya berharap anjungan layanan akademik ini betul-betul menjadi andalan fakultas ilmu pendidikan, buku panduannya tahun ini agar sudah selesai dikerjakan, dan ini mesti diupload dan segera kita sosialisasikan bahwa layanan kita ini sudah online,” ujarnya. (NK)

Leave a Comment