Workshop Kemitraan KaPIN, Prof. Rahmat Dorong Wujudkan IKU 754 Kampus
Gorontalo, fip.ung.ac.id – Narasumber Workshop Kemitraan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Komunitas Penulis Nusantara (KaPIN), Prof. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos,I.,M.Pd mendorong untuk mewujudkan Indikator Kinerja Utama (IKU) 754 di area kampus.
Pada workshop yang dilaksanakan di Universitas Kristen Maranatha Bandung, Kamis (21/07/2022) itu, Prof. Dr. Abdul Rahmat, S.Sos,I.,M.Pd menyampaikan, banyak orang menemukan kemitraan sebagai cara termudah untuk memperkaya penguatan diri seorang dosen.
“Pasalnya, dalam sebuah kemitraan, semua beban tidak hanya di pundak diri sendiri. Menjalin kemitraan adalah cara terbaik untuk mempercepat pertumbuhan kapasitas diri. Menjadi dosen bukan perkembangan karir diri sendiri”
“Inilah sebabnya mengapa banyak dosen dewasa ini mempertimbangkan untuk menjalin kemitraan daripada melakukannya sendiri, bergabung di berbagai organisasi profesi, asosiasi keilmuan dan join riset lintas prodi, lintas perguruan tinggi bahkan lintas Negara,” ujarnya.
Menurutnya, ada banyak keuntungan dari memiliki kemitraan, termasuk untuk perwujudan IKU 754. Indikator Kinerja Utama merupakan performansi PTN yang akan menentukan klasifikasi PTN serta dukungan sumberdaya dan anggaran yang akan difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
“Untuk mendukung itu, program MBKM, dalam ukuran kampus maju dilihat dari pencapaian delapan target IKU”
“Kedelapan IKU tersebut terhimpun dalam tiga sasaran kegiatan yang dilakukan dengan meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi, meningkatnya kualitas dosen pendidikan tinggi, dan meningkatnya kualitas kurikulum dan pembelajaran,” tuturnya.
Guru Besar Jurusan PLS FIP UNG itu mengatakan, IKU ini juga didukung dengan sasaran satuan kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan Tinggi beserta dengan jumlah target dasar dari Kemendikbudristek.
“Untuk mencapai posisi terbaik tersebut, kemitraan menjadi sangat strategis. Kemitraan tersebut bisa bersinergi dalam tiga program intensif antara lain: insentif berdasarkan capaian indikator kinerja utama (IKU)”
“Kemudian program matching fund kerja sama dengan mitra, serta dana kompetitif program kompetisi Kampus Merdeka. Saatnya bersinergi dengan memperkaya kemitraan kita baik secara pribadi maupun secara institusi,” tandasnya. (Humas FIP)