Wujudkan Merdeka Belajar, Pupung Puspa Ardini Latih Guru PAUD Kembangkan Perangkat Pembelajaran Berbasis STEAM

Gorontalo, fip.ung.ac.id – Dalam rangka mewujudkan program merdeka belajar di Sekolah, Dr. Pupung Puspa Ardini, M.Pd melatih guru Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis Science Technology Engineering Art Mathematics (STEAM).

Menurut Dr. Pupung Puspa Ardini, M.Pd, pengabdian masyarakat yang berlangsung pada Sabtu, (30/07/2022) itu dilaksanakannya bersama Dr. Setyo Utoyo, M.Pd, dan Sri Rawanti, S.Pd, M.Pd dengan tema “Penyuluhan dan Pelatihan Pembelajaran Berbasis STEAM melalui Media Loose Part di PAUD di Daerah Pesisir Kabupaten Bone Bolango Gorontalo”.

“Pesertanya adalah guru-guru kelompok bermain dan TK se Kecamatan Kabila Bone yang berjumlah 22 orang” ujar Pupung.

Wakil Dekan Bidang Akademik yang juga dosen PGPAUD FIP UNG itu mengatakan, di era refleksi Abad 21, dan Revolusi Industri 4.0, serta memasuki Society 5.0 ini, perubahan begitu cepat, penuh ketidakpastian dan bergejolak.

“Hyper competition, peradaban camera (camera branding), self centered serta minat baca meningkat tetapi hanya ringkasan, atau kalimat-kalimat pendek. Generation gap: generasi kertas, pensil VS generasi smartphone,” kata Pupung

Pupung menjelaskan, tujuan dari pada STEAM ini adalah mempersiapkan peserta didik, membiasakan anak berpikir kritis, mengembangkan karakter, serta memberikan pengalaman.

“STEAM ini dimaksudkan untuk melatih anak dalam bekerja sama (collaboration), berkomunikasi (communication),  meneliti (research), menyelesaikan masalah (problem solving), kemudian melatih mereka untuk berpikir kritis (critical thingking) dan berkreativitas (creativity),”  jelas Pupung.

Wanita kelahiran Jakarta 1983 ini mengatakan, manfaat STEAM bagi anak adalah mendorong anak untuk membangun pengetahuan tentang dunia sekeliling mereka dengan mengamati, menanya, menyelidiki dan melakukan percobaan sederhana.

“Selanjutnya, pendekatan inkuiri, anak dapat membangun sendiri pengalamannya, anak memiliki minat, anak menjadi aktif, ikut terlibat, mendalami, serta anak juga menjadi peka,” ungkap Pupung.

Selain itu, kata Pupung, metode pembelajaran STEAM ini dapat bermanfaat untuk mengintegrasikan berbagai bidang ilmu dan interkoneksi, serta membangun HOTS, dan memberikan stimulasi yang kaya.

“Kemudian juga, metode ini dapat memberikan pengalaman langsung bagi anak, dan membangun pengalaman positif terhadap STEAM, serta menumbuhkan rasa ingin tahu mereka, salah satunya melalui kegiatan bermain dengan menggunakan media loose part” tutur Pupung.

Ia berharap, metode STEAM ini dapat dijalankan dengan baik, dan membantu stimulasi lima aspek tersebut pada anak dan juga pola pikir mereka. Selain itu, orang tua dan juga guru memegang peranan cukup penting dalam menjalankan metode ini. (Humas FIP)

Leave a Comment