Setiyo Utoyo Kenalkan Metode Pembelajaran STEAM Melalui Media Loose Part Bagi Guru PAUD Di Kecamatan Kabila Bone
Gorontalo, fip.ung.ac.id – Dr. Setiyo Utoyo, M.Pd memperkenalkan metode pembelajaran berbasis Science Technology Engineering Art Mathematics (STEAM) melalui media Loose Part kepada guru-guru Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) di Kecamatan Kabila Bone, Sabtu, (30/07/2022).
Dr. Setiyo Utoyo, M.Pd mengungkapkan, loose part adalah benda-benda yang tidak saling berhubungan yang dapat dibawa, dipindahkan, dimanipulasi, dikombinasikan, di rancang ulang, disejajarkan, diambil, dan dapat di satukan lagi dengan berbagai cara yang ditentukan oleh anak berdasarkan imajinasi anak.
“Loose parts ini mendukung munculnya STEAM dalam keseharian anak. Loose part dan STEAM sama-sama memiliki ciri terbuka ketika dimainkan”
“Ketika anak main loose part maka terbentuklah berbagai kemungkinan yang tak terbatas yang menjadikan anak kreatif, sama ketika anak berpikir ala STEAM,” ungkap Utoyo sapaan akrabnya.
Ketua Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo itu mengatakan, Loose Part ini menciptakan kemungkinan kreasi tanpa batas dalam aktifitas pembelajaran dan mengundang kreativitas anak.
“Loose part merupakan media bahan ajar yang kegunaannya dalam pembelajaran anak tidak pernah ada habisnya. Bahan ajar loose part ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi berbagai aspek”
“Seperti pemecahan masalah, kreativitas, konsentrasi, motorik halus, motoric kasar, sains (sience), pengembangan bahasa (literasi), seni (art), logika berpikir matematika (math), teknik (engineering), teknologi (tecchnology), ujar Utoyo.
Pria kelahiran Nganjuk itu menuturkan, manfaat menggunakan media loose part ini antara lain, anak akan menjadi kreatif, anak bebas berkreasi membongkar pasang bahan ajar sesuai dengan imajinasi mereka.
“Anak belajar menghargai bahan-bahan atau benda-benda di sekeliling mereka, seperti bahan loose parts alam. Anak juga ikut memelihara lingkungan”
“Ketika mereka memahami bahwa barang-barang bekas dapat didaur ulang dan dijadikan sebagai bahan untuk bermain dan berkativitas merakitnya menjadi barang yang berguna, serta dapat mengembangkan sikap ekonomis anak,” tutur Utoyo.
Diakhir penyampaian materinya, Utoyo menyimpulkan, belajar melalui bermain di PAUD merupakan fondasi yang kuat bagi masa depan seseorang. Situasi otak yang senang (nyaman) memungkinkan belajar secara optimal (bagian otak limbik adalah saklar untuk menyalakan lampu dikorteks).
“Merdeka belajar di PAUD berpusat pada anak-anak belajar sesuai ide, minat dan kebutuhan anak atau memandang anak dengan rasa hormat”
“Loose part mendukung anak merdeka belajar karena LP material otentik, terbuka, imajinatif dan stimulatif. Serta karakteristik LP ini tidak ada target, tidak ada ekspektasi, dan tidak ada benar atau salah,” pungkas Utoyo. (Humas FIP)