Bermain Asyik Dengan Media Loose Part di Lembanga PAUD

Gorontalo, fip.ung.ac.id – Anak usia dini merupakan generasi emas penerus bangsa di tahun yang akan datang. Seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka penyiapan generasi selanjutnya juga harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan.

Revolusi industry 4.0 yang akan menggilas banyak orang terutama terkait dengan lapangan pekerjaan. Hal yang perlu dilakukan adalah mencari solusi, bagaimana menyiapkan generasi yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Berbagai strategi dan pendekatan pembelajaran dapat diterapkan dalam menyiapkan generasi yang memiliki kemampuan menalar yang tinggi (HOTS). Mampu mengimplementasikan pembelajaran yang berfokus pada aspek kolaborasi, komunikasi, kreativitas, berpikir kritis, dan problem solving sesuai perkembangan anak.

Ada tren pembelajaran yang sedang berkembang dalam dunia Pendidikan yakni pembelajaran STEAM. Metode STEAM ini tengah popular di kalangan Pendidikan tinggi seperti SMP dan SMA. STEAM penting karena membantu guru dalam menggabungkan berbagai disiplin ilmu pada saat yang sama dan mempromosikan pengalaman belajar yang memungkinkan anak-anak untuk mengeksplorasi, mempertanyakan, meneliti, menemukan, dan melatih keterampilan bangunan yang inovatif (Colker dan Simon, 2014).

Konsep STEAM adalah sesuai dengan karaktersitik anak-anak, karena mereka suka mengeksplorasi dan bereksperimen dalam lingkungan alami mereka. Memberikan pilihan tambahan bagi pendidik untuk menyajikan konsep STEAM kepada anak-anak, terutama pada tingkat dasar dan anak usia dini.

Robelen (2011) menyatakan bahwa integrasi STEAM memungkinkan untuk persimpangan seni dengan bidang STEAM yang tidak hanya dapat meningkatkan keterlibatan dan pembelajaran anak, tetapi juga membantu membuka pemikiran dan inovasi kreatif.

Anak usia dini diharapkan menguasai berbagai konsep seperti warna, ukuran, bentuk, arah, besaran sebagai landasan untuk belajar menulis, bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Pemahaman konsep ini lebih mudah diperoleh jika dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan dan menstimulasi anak untuk bereksplorasi.

Merujuk pada karakteristik anak usia dini yang memiliki ciri berpikir secara konkret, maka pemberian kegiatan pengenalan warna, ukuran, bentuk, arah, besaran sebagai landasan untuk belajar menulis, bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial kepada anak usia dini, tentu saja membutuhkan media pembelajaran yang memadai.

Penyediaan media yang memadai di perkotaan tentu saja berbeda dengan pedesaan khususnya daerah pesisir. Maka perlu adanya solusi yang tepat dalam penyediaan media anak dengan memanfaatkan SDA yang tersedia dan bisa di manfaatkan.

Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan media Loose Part atau barang-barang bekas menjadi media pembelajaran. Untuk mengoptimalkan media Loose Part ini tentu saja memerlukan kreativitas guru dalam mengolah barang-barang bekas menjadi media yang mendukung proses pembelajaran.

Memberikan rangsangan dalam meningkatkan kemampuan setiap potensi kecerdasan pada diri anak dalam proses pembelajaran di Taman Kanak-kanak, para pendidik harus kreatif dalam menyajikan materi pembelajaran. Oleh karena itu, para tenaga pendidik PAUD diharapkan memiliki wawasan dan kreativitas dalam merancang dan menyediakan media pembelajaran yang efektif, efisien dan edukatif.

Untuk mempermudah guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran STEAM menggunakan media Loose Part, maka disusunlah sebuah panduan pembuatan media pembelajaran berbasis STEAM memanfaatkan media Loose Part.

Buku panduan ini bertujuan untuk memberikan contoh-contoh praktis dalam memanfaatkan media Loose Part sehingga dapat digunakan sebagai media penunjang kegiatan pembelajaran STEAM.

Materi ini disampaikan kepada guru-guru PAUD di Kecamatan Kabila Bone, Sabtu (30/07/2022), oleh Sri Rawanti, S.Pd, M.Pd pada kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakannya bersama Dr. Pupung Puspa Ardini, M.Pd dan Dr. Setiyo Utoyo, M.Pd. (Humas FIP)

Leave a Comment