Gorontalo, fip.ung.ac.id – Jumat, 26/08/2022 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan draft Instrumen Pemetaan Program “Bina Prestasi di Kawasan Pesisir”.

Aktivitas Bina Prestasi di Kawasan Pesisir ini merupakan bagian dari Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Liga I Jurusan PGSD FIP UNG yang dibiayai oleh Kemdikburistek Dikti tahun anggaran 2022.

Kegiatan  FGD yang dilaksanakan di Aula FIP UNG ini turut mengundang dua orang narasumber pada setiap aktivitas. Program Bina Prestasi di Kawasan Pesisir ini di nahkodai oleh Dr. Wiwy T. Pulukadang, S.Pd., M.Pd.

Dr. Wiwy T. Pulukadang, S.Pd., M.Pd mengatakan, sebagai Person In Charge (PIC) program, dirinya ditugaskan oleh Ketua Jurusan PGSD untuk mendampingi mahasiswa dalam menyusun instrument untuk di bawah oleh peserta yang bertujuan untuk memetakan prestasi siswa di daerah pesisir.

“Kegiatan ini turut menghadirkan beberapa orang stakeholder dalam hal ini adalah guru-guru Sekolah Dasar untuk memberi masukan ataupun saran bagi mahasiswa dalam menyusun instrument,” ujar Wiwy panggilan akrabnya.

Wiwy mengatakan, aktivitas ini diawali dengan menanyakan kepada peserta ide berdasarkan bidang prestasi apa yang akan dilaksanakan di sekolah sasaran. Selanjutnya dilakukan pemetaan atau pengelompokan bidang prestasi seni, olahraga dan sains.

“Dalam merumuskan draft instrumen Bina Prestasi di Kawasan Pesisir, tentunya peserta harus tau apa saja prestasi yang unggul pada sekolah sasaran, bagaimana kurikulum yang digunakan, apakah pembelajaran memberikan ruang untuk meningkatkan Bina Prestasi dan apakah Sekolah tersebut memberikan penghargaan terkait pengembangan bina prestasi di Sekolah sasaran,” terangnya

Adapun yang dibuat dalam aktivitas ini kata Wiwy, yaitu instrumen berupa angket, pertanyaan wawancara, dan pertanyaan observasi terkait bina prestasi. Instrumen tersebut ditujukan untuk kepala sekolah, guru dan siswa.

“Yang menjadi indikator dalam instrumen tersebut, yaitu (1) kultur Sekolah, (2) implementasi kurikulum, dan (3) pemetaan Minat dan Bakat. Hal ini dilakukan agar peserta tau fokus yang akan dilakukan di sekolah sasaran,” tandasnya. (Humas FIP)

Leave a Comment