fip.ung.ac.id, Gorontalo – Selamat dan sukses kepada 3 Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) resmi dilantik sebagai Pengurus Pusat Happenmasi (Himpunan Akademisi dan Prodi Pendidikan Masyarakat Indonesia) bertempat di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Kamis (03/11/2022)

Hadir sebagai pengurus perwakilan dari Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo yaitu sebagai ketua 3, Prof. Dr. Abdul Rahmat, M.Pd., Bidang Pendidikan, Dr. Ummissalam ATAD Duludu, M.Pd. dan Dra. Rapi S. Djuko, M.Pd., sebagai Anggota Bidang Penelitian dan Pengabdian.

Menurut ketua 3 Happenmasi Prof. Dr. Abdul Rahmat, M.Pd, Happenmasi merupakan wadah bagi para pakar dan praktisi bidang pendidikan masyarakat yang secara bersama berjuang untuk membebaskan masyarakat dari keterbelakangan dan kemiskinan.

“Saat ini Happenmasi tengah fokus menyelenggarakan berbagai kegiatan pendidikan seperti pendidikan kesetaraan, vokasi, pembekalan minat dan keterampilan dasar hidup dalam menjangkau kelompok miskin dan tertinggal sebagai kelompok sosial yang rentan,” ujar Prof. Rahmat.

Pria berdarah Sukabumi itu mengatakan, saat ini, Happenmasi telah mengidentifikasi 18 kelompok masyarakat rentan dari kerawanan sosial dan ekonomi dan 128 agenda strategis masyarakat rawan tersebut dari keterbelakangan dan ketertinggalannya.

“Beberapa pokok-pokok diskusi kelembagaan pada kegiatan pelantikan yang dirangkaikan dengan seminar Happenmasi di UPI Bandung ini antara lain: bagaimana lulusan unggul, adaptif, kolaboratif, bisa ada formasi di Lembaga PLS bukan diambil dari jurusan diluar PLS, CPL penmas, TLD, Pendamping Desa, serta pamong,” ungkapnya.

Selain itu, kata Prof. Rahmat, lulusan penmas harus kuat mutunya dan relevan, merdeka belajar itu punya PLS. Prodi PLS masih ada padahal diregulasi hanya ada Penmas/PNF. Bagaimana mekanisme pengusulan perubahan nama.

“Professor ada tiga: Akademik, vokasi, professional, apakah semua ada dupak atau ada kekhususan dupak, bagaimana tunjangan kehormatannya dan kewenangannya, SK nya juga sama,” ucap Prof. Rahmat.

Dirinya berharap, ada biaya untuk bantuan akreditasi LAMDIK, Kurikulum PKKM 500 M, relaksasi kurikulum menjadi fleksibel yang adaptif, transdisiplin, problem solving, dosen penggerak, belajar terbuka, digitalisasi.

“Pak direktur siap memfasilitasi perubahan nama menjadi penmas, Prodi harus punya body language, learning outcome, benchmark Penmas, ada 29 kesamaan nama CE/penmas, Nomor 64/KH/2019, nama prodi harus sama, serta jangan merugikan mahasiswa gara-gara masalah administrative saja,” tandasnya.

Leave a Comment