fip.ung.ac.id, Gorontalo – Kuliah Umum Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) bertajuk Teknologi Pembelajaran PAUD Di Era 4.0 berhasil dilaksanakan dengan mengahdirkan narasumber dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Kamis (03/11/2022).

Kuliah umum yang berlangsung di Aula Ruang Sidang Jurusan PGPAUD FIP UNG ini mengahdirkan narasumber bernama Dr. Rudi Susilana, M.Si yang merupakan Dekan pada Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung.

Dr. Rudi Susilana, M.Si dalam materinya tentang Implementasi Teknologi Pendidikan bagi Anak Usia Dini mengatakan, menurut Mendikbud Nadiem Makarim, “ini yang Indonesia butuhkan di masa depan, Mohon maaf, dunia tidak membutuhkan anak-anak yang jago menghafal”.

“Teknologi pendidikan dan merdeka belajar dirancang untuk prioritaskan kebutuhan pelajar yaitu dengan memfasilitasi sumber belajar sesuai kebutuhan melalui proses perencanaan, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta mengevaluasikan sumber-sumber belajar,” ujar Rudi Susilana

Selain itu, kata Rudi Susilana, di era teknologi pendidikan dan merdeka belajar ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan belajar yang ada dan dikaji secara menyeluruh dengan memadukan beragam disiplin keilmuan secara terpadu.

“Memaksimalkan kompetensi guru dengan memperluas jangkauan pengajaran yang lebih konkret. Memfasilitasi siswa menjadi pembelajar mandiri baik secara individual maupun kolaboratif sesuai dengan gaya belajar mereka,” tutur Rudi Susilana.

Lebih lanjut, Rudi Susilana mengatakan, kebutuhan pelajar ini lebih diprioritaskan dengan memfasilitasi penerapan teknologi dalam proses pembelajaran sesuai dengan tren perkembangan teknologi dan melahirkan inovasi baru dalam bidang pendidikan dan pembelajaran guna memecahkan permasalahan yang ada.

“Bagaimana “teknolog pendidikan” menghadapi masalah belajar”?. Peran teknologi pendidikan sangat penting dalam mengakurasi berbagai informasi yang didapatkan, mengedukasi bagaimana memilah informasi yang positif dan negatif.

Teknologi pendidikan ini, kata Rudi Susilana, memberikan kebebasan kepada siswa untuk mencari sumber belajar berkualitas diluar aktivitas kelas. Memfasilitasi jiwa kompetitif siswa untuk menciptakan suatu inovasi dan meningkatkan berbagai kemampuan yang dimilikinya.

“Dalam proses pembelajaran sikap realistis perlu diwujudkan dalam bentuk praktek riil sertai lmu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu siswa dan mengkondisikan siswa untuk saling berkolaborasi dalam menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran yang diberikan.

Menurutnya, pembelajaran yang menarik serta beragam dapat mendorong kreativitas anak untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat. Keterampilan tersebut dapat distimulus melalui media pembelajaran yang kreatif, anak akan lebih antusias dan tertarik pada pembelajaran.

Leave a Comment