fip.ung.ac.id, Gorontalo – Program Studi (Prodi) Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar workshop Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) secara online pada hari Senin-Selasa (21-22/11/2022).
Workshop ini turut menghadirkan tiga orang narasumber yakni Dr. Evy Tjahjono, S.Psi., M.G.E, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), serta Dr. Andrian Pramadi, M.Si., Psikolog dan Ananta Yudiarso, S.Sos., M.Si yang juga merupakan dosen Ubaya.
Ketua Prodi Psikologi Dr. Sukma Nurilawati Botutihe, M.Psi.Psikolog dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para narasumber dari Ubaya, karena memang moment ini sudah di tunggu-tungu dari beberapa bulan lalu sejak prodi ini terbentuk.
“Jujurly kami di Prodi ini kan masih baru, dan benar-benar kami masih dari nol banget gitu, jadi memang kami sangat-sangat membutuhkan something atau apalah gitu ya, entah apa yang bisa membimbing kami yang bisa mengarahkan kami, tadi juga sudah disampaikan banyak oleh ketua panitia latar belakang dan juga isi tema dan sebagainya dari pada acara ini”
“Intinya kesempatan pada hari ini kami akan mendapatkan materi terkait dengan kurikulum, jadi dasar penyusunan kurikulum itu seperti apa sih, jadi itu yang kami butuh sekali pencerahan, kemudian bagaimana sih pakem kurikulum yang sesuai dengan AP2TPI dan bagaimana implikasinya ke merdeka belajar, yang intinya itu yang mudah-mudahan akan tercerahkan kepada kami semua pada kesempatan ini,” ucap Sukma Nurilawati Botutihe.
Sementara itu Dekan FIP UNG Dr. Arwildayanto, M.Pd saat membuka kegiatan turut menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada para narasumber yang sudah berkenan dan berkesempatan untuk memberikan materi sekaligus pendampingan kepada dosen-dosen Prodi Psikologi FIP UNG dalam rangka bagaimana menyusun kurikulum yang baik sehingga memenuhi dari Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Mendikbud.
“Fakultas sangat mendukung program dan kegiatan workshop yang dilaksanakan oleh program studi psikologi. Jadi, kurikulum psikologi ini memang ketika diusulkan dalam pembukaan Program Studi baru, itu belum dilakukan workshop. Jadi, pemahaman para dosen Psikologi tentu memiliki keberagaman.
“Bahkan kekhususan yang dikukuhkan oleh ibu Sukma, dalam rangka menjadi penciri program studi psikologi ini, menjadi pembeda dengan program studi yang lain yang ada di Gorontalo maupun yang ada secara nasional itu mesti harus dicantumkan dalam kurikulum yang akan disetujui ini”
Dirinya berharap, pemahaman dari semua dosen termasuk stakeholder, mahasiswa dan pengguna lulusan kiranya kurikulum ini bisa dicetuskan dan disepakati, sehingga kita mudah melakukan sosialisasi di tengah-tengah masyarakat, karena memang masyarakat akan melihat ini arahnya ke mana, seperti apa lulusannya, kompetensinya seperti apa yang bisa dihasilkan.
“Gambaran ini akan menjadi energi sekaligus daya dukung bagaimana Prodi Psikologi ini bisa mendapatkan simpati dan empati dari masyarakat dengan mendapatkan kepercayaan yang tinggi, sehingga masyarakat akan menitipkan anak-anaknya untuk belajar di Program Studi Psikologi FIP UNG ini,” ujarnya.