fip.ung.ac.id, Gorontalo – Mahasiswa peserta magang Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Jurusan Manajemen Pendidikan (MP) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) berhasil dan sukses menggelar coaching clinic dengan tema “Penguatan Kapasitas Guru dan Kepala Sekolah dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)”, Selasa, (13/12/2022).
Coaching clinic yang dilaksanakan di SDN 16 Tibawa Desa Labanu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo ini diikuti dengan antusias oleh kurang lebih 365 guru dan kepala sekolah SD yang ada di Kecamatan Tibawa dengan menghadirkan dua orang narasumber yakni Dr. Sutrisno Yunus, M.Pd dan Dr. Dewi Harun, M.Pd.
Coaching clinic Penguatan Kapasitas Guru dan Kepala Sekolah dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini merupakan salah satu program kerja yang digagas oleh mahasiswa magang PKKM dari Jurusan MP FIP UNG kolaborasi dengan Dinas Pendikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo yang dibimbing oleh Prof. Dr. Fory Armin Naway, M.Pd.
Turut hadir pada kesempatan itu, Bupati Gorontalo Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd, Kadis Dikbud Kabupaten Gorontalo Drs. Titianto Pauweni, M.Pd, Dekan FIP UNG Dr. Arwildayanto, M.Pd, Ketua Jurusan MP FIP UNG Dr. Arifin, M.Pd, Koordinator I Program PKKM Jurusan MP FIP UNG Dr. Arifin Suking, M.Pd, para OPD Kabupaten Gorontalo, serta aparat pemerintah Kecamatan Tibawa dan Desa Labanu.
Dekan FIP UNG Dr. Arwildayanto, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, segenap civitas akademika Fakultas Ilmu Pendidikan mengucapkan rasa syukur dan terimakasih sebesar besarnya kepada pemerintah Kabupaten Gorontalo yang sudah memberikan kesempatan kepada mahasiswa Manajemen Pendidikan untuk belajar.
“Terutama dalam hal melaksanakan program kompetisi kampus merdeka yang di biayai langsung oleh kementerian, sehingga banyak program-program yang di lakukan, sehingga program ini bisa di laksanakan dengan baik dan untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya terutama kepada dosen pendamping sekaligus ibu kita, ibu ketua penggerak PKK ibu Prof. Dr. Fory Naway, kegiatan ini Alhamdulillah terselenggara dengan baik,”
“Karena memang kami yakin, program ini di dampingi langsung oleh beliau. Hari ini beliau mendampingi mahasiswa kami untuk melakukan pendampingan sekolah efektif Di Kecamatan Tibawa khususnya di Desa Labanu di SD 16 Tibawa, tentu kami berharap program ini menjadi stimulus bagi SD-SD yang lain, sehingga akan lahir sekolah-sekolah penggerak yang diharapkan outputnya seperti itu, sekaligus tentu ada peningkatan kapasitas dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, termasuk dalam kegiatan workshop hari ini,” ujar Arwildayanto.
Karena memang, kata Arwildayanto, kapasitas dan pengembangan profesionalisme guru itu tidak mungkin hanya berhenti disini. Oleh sebab itu terus menerus dilakukan pelatihan yang dikenal dengan In-Service Training (pelatihan dalam jabatan). Jadi, kalau kita menjadi guru itu seperti iman kita juga. Kadang-kadang iman kita naik sama dengan profesionalisme kerja kita, kadang-kadang kita professional, kadang semanagat kita juga menurun.
“Nah untuk itu, kita pompa lagi dengan workshop hari ini, supaya kapasitas motivasi kerja kita juga akan meningkat. Jadi, apa lagi dengan kehadiran pak bupati hari ini, tentu akan memompa semangat kita menjadi guru-guru yang hebat, yang mengabdi, yang melayani dan menganggap kerja itu adalah ibadah, kerja itu adalah amalan kita di dunia untuk menuju akhirat”
“Jadi, kami berharap ibu-ibu yang hadir pada kegiatan hari ini bukan hanya menggugurkan kewajiban kita untuk menuju profesionalisme, tapi adalah ikhtiar kita menjadi guru yang hebat dan mendedikasikan kita menjadi orang-orang yang melayani dengan baik,” tandasnya. (NK)