fip.ung.ac.id, Gorontalo – Narasumber webinar nasional pendidikan, Prof. Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I berbicara tentang pentingnya pendidikan keluarga dalam mengatasi kenakalan remaja di Gorontalo maupun di daerah lainnya, Rabu (15/02).
Prof. Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I mengatakan, webinar nasional ini terkait dengan “Peran Pemerintah, Keluarga dan Masyarakat dalam Mengangatisipasi Kenakalan Remaja di Era Transormasi Pendidikan”. Kegiatan ini merupakan wujud perhatian kita bersama sebagai penanggung jawab di lingkungan pendidikan.
“Dan juga, sebagai bentuk sosialisasi informasi kepada otang tua, masyarakat luas dan semua khalayak serta terutama kepada para Pengembang Sumber Daya Manusia di lingkungan pendidikan, dimana yg kedepannya para orang tua, masyarakat dan pendidik di perhadapkan dengan berbagai dinamika dan tantangan di Era pendidikan yang terus bertransformasi”
“Dalam pendidikan ada TRI Pusat pendidikan, yakni yang di kenal dengan (1) pendidikan formal, yaitu (pendidikan dilingkungan jenjang sekolah), (2) pendidikan non formal (pendidikan lingkungan masyarakat), dan pendidikan informal (pendidikan di dalam keluarga). Semua ini berperan untuk dapat memberikan pengetahuan dan memback up setiap unsur anggota di dalamnya,” ujar Prof. Novi.
Guru Besar tetap Fakultas Ilmu Pendidikan itu mengatakan, terlebih pentingnya lagi, pendidikan keluarga sangat menentukan pola pengembangan potensi sikap, perilaku, tabiat dan wujud dari pribadi atau diri sesorang, karena sangat pentingnya peran keluarga maka setiap orang tua harus mengetahui perkembangan dunia yakni para orang tua harus memiliki sumber informasi, harus memiliki kualifikasi pendidikan yang tinggi dan memiliki edukasi sumberdaya manusia yang baik supaya tidak akan ketinggalan informasi dalam mendidik setiap anaknya.
“Selain itu, keluarga juga harus memiliki soft skill dan keterampilan yang mapan. Tiga bentuk pola pendidikan keluarga yang dapat di terapkan ini yakni; pendidikan demokratis, pola pendidikan permisif dan pola pendidikan otoriter. Selanjutnya, pendidikan di lingkungan sekolah juga sangat menentukan proses pembentukan intelektual peserta didik, yakni melalui peran kompetensi guru terdiri dari; kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi professional”
“Dengan adanya kompetensi ini, maka guru sebagai pendidik akan profesional dalam mentransfer ilmunya dan dapat menghasilkan output dan outcomes lulusan sebagai generasi penerus bangsa, negara, agamanya & keluarganya. Kemudian pendidikan lingkungan masyarakat, masuk juga peran pemerintah di dalamnya. Bagaimana peran pemerintah? peran pemerintah harus dapat menjadi sumber keteraturan masyarakatnya,” ujarnya.
Menurutnya, adanya regulasi dan kebijakan yang tersistem dan terstruktur, yang menjadi peta jalan masyarakat di sekitar lingkungannya bahkan sampai ke daerah dan lembaga seterusnya, dalam lembaga organisasinya. Maka, sangat penting untuk di pahami dan diimplementasikan dan diaplikasikan oleh para pendidik, orang tua dan masyarakat serta para pejabat disetiap daerah untuk mengatur kehidupan unsur anggota atau masyarakat sebagai warga kelompok kecil atau besar.
“Dari penjelasan ini maka dipandang sangat penting untuk mengatur generasi agar dapat berperan dengan baik tanpa adanya kenakalan yang terjadi di masyarakatnya, karena adanya pendidikan yang saling kontinyu, tak putus dalam memberikan peran dalam mendidik dan mengedukasi, baik orang tua, guru dan masyarakat, saling memberikan perhatian kepada semua anggota keluarga, dan unsur masyarakatnya”
“Sehingga, diharapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk informasi kepada semua khlayak agar dapat memberikan perannya sesuai dengan kebutuahan unsur dan anggota keluarga dan lembaganya. Demikian Bapak Ibu, semoga informasi tentang pentingnya peran pendidikan keluarga di semua lini, menjadi informasi dan pengetahuan yang bermanfaat serta menambah wawasan pengetahuan kajian bidang pendidikan,” tandasnya.
Webinar nasional yang di moderatori oleh Imam Mashudi, S.Pd, M.Pd ini turut menghadirkan beberapa narasumber lain antara lain: Prof. Dr. Aris Munandar. M.Pd (Guru Besar Universitas Negeri Makassar), Dr. Lukman Kasim, M.Pd (Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo), Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd (Dekan FIS UNG), dan tiga orang Guru Besar UNG, Prof. Dr. Evi P. Hulukati, M.Pd, Prof. Dr. Haris Panai, M.Pd, dan Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd, serta mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan PPs UNG Fitri Parman,S.Pd.,M.Pd.