fip.ung.ac.id, Gorontalo – Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyelenggarakan coaching bagi 129 mahasiswa dan 16 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) peserta Program Mengajar di Sekolah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PMS-MBKM), Selasa (28/02/2023), di Aula Jurusan PGSD Kampus 2 UNG.
Dikutip dari laman resmi ung.ac.id, Program Mengajar di Sekolah Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah program yang dikelola oleh Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) yang menjadi salah satu langkah strategis UNG dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas pendidikan di sekolah yang ada di Provinsi Gorontalo dan sekitarnya.
Sasaran dari program ini adalah daerah terpencil, terdepan dan tertinggal. Program ini diharapkan menjadi solusi kekurangan guru mata pelajaran tertentu yang ada di sekolah tersebut. Selain mengisi kekurangan guru, program mengajar di sekolah sebagai upaya mengakselerasi pembelajaran abad 21 dengan mengenalkan teknologi, melalui metode dan konsep pembelajaran yang berbasis digital.
Wakil Dekan Bidang Akademik FIP UNG, Dr. Pupung Puspa Ardini, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas kehadiran DPL, dan mahasiswa Jurusan PGPAUD dan Jurusan Pendidikan masyarakat peserta program PMS, serta narasumber coaching Prof. Dr. Elya Nusantari, M.Pd yang merupakan Kepala LP3M UNG.
“Kegiatan ini hendaknya dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, walaupun hanya dalam waktu yang tidak lama. Perhatikan setiap arahan dan petunjuk dari Guru Pamong atau Dosen Pembimbing Lapangan”
“Sehingga, diharapkan tidak hanya nilai mata kuliah yang dapat terpenuhi, tapi juga mendapatkan manfaat keterampilan dan teknologi baru yang bisa dijadikan bekal nanti setelah lulus Sarjana,” ujar Pupung.
Pupung mengatakan, mahasiswa peserta program mengajar di sekolah ini diharapkan dapat menunjukan prestasi, dedikasi dan loyalitas dalam bekerja.
“Output dari kegiatan ini bukan hanya sekedar mendapatkan nilai, tapi juga yang terpenting adalah ini merupakan implementasi dari program MBKM yang dilaksanakan oleh UNG”
“Saya berharap, para mahasiswa program PMS ini dapat membantu para guru yang ada di sekolah, dan memahami serta menerapkan kurikulum merdeka, sehingga bisa mendapat pembelajaran yang jauh berkualitas,” ujarnya.