fip.ung.ac.id, Gorontalo – Menjadi Narasumber pada Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh mahasiswa Program Doktor Ilmu Pendidikan PPs UNG, Prof. Dr. Novianty Djafri, M.Pd.I berbicara soal pentingnya motivasi kinerja dosen, Sabtu (04/03/2023).
Webinar nasional dengan tema Transformasi Kepemimpinan Visioner Dalam Mewujudkan Keunggulan Budaya Akademik Berbasis Kinerja Dosen yang di gelar secara online zoom ini di moderatori oleh Imam Mashudi, S.Pd, M.Pd mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan PPs UNG sekaligus dosen pada Universitas Bina mandiri Gorontalo.
Prof. Dr. Novianty Djafri.,M.Pd mengatakan, secara sederhana kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggerakkan semua sumber dan alat (resources) yang tersedia dalam suatu organisasi. Resources dapat digolongkan menjadi dua bagian besar, yaitu: human resources dan non human resaouces. Demikian juga untuk Lembaga pendidikan Islam sebagai organisasi juga mempunyai 2 komponen resources tadi, yaitu yumen (hunam) atau manusialah yang menjadi unsur terpenting dalam menggerakkan organisasi.
“Dalam Menggerakkan Organisasi, maka Sukses tidaknya suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kemampuan pemimpinnya dalam menumbuhkan budaya organisasi, demikian juga untuk perguruan tinggi, para pemimpin harus dapat menumbuhkan budaya akademik dalam bekerja sama dalam menggerakkan sumber-sumber daya yang ada”
“Sehingga dapat mendayagunakanya dan dapat menjalankan secara efektif dan efisien dalam mencapai keunggulan perguruan tinggi, sehingga Dapat dikatakan bahwa kehidupan suatu organisasi/lembaga Perguruan Tinggi sangat ditentukan oleh peran seorang pemimpin,” ujar Prof. Novi.
Menurutnya, melihat tantangan ke depan, kepada para Pimpinan di perguruan tinggi yang ke depan di perhadapkan dengan berbagai dinamika dan tantangan di Era pendidikan yang terus bertransformasi.
“Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang menginspirasi para pengikutnya demi kebaikan organisasi. Apabila pemimpin mampu menerapkan gaya kepemimpinan transformasional maka kinerja bawahan/karyawan akan semakin membaik.(Robbins dan Judge (2008)”
“ Kinerja Bawahan akan semakin membaik jika ada motivasi dari pimpinan, maka motivasi kinerja yang diberikan oleh pimpinan sangat menentukan, keberhasilan sebuah lembaga atau instansi, sebab motivasi dari pimpinan itu akan menjadi sebuah dorongan, dan menjadi sebuah upaya, serta keinginan yang ada di dalam diri bawahan yang dapat mengaktifkan pikiran bawah sadar para bawahannya/karyawan, sehingga motivasi ini akan dapat memberikan daya dan semangat, serta dapat mengarahkan perilaku untuk melaksanakan tugas-tugas dengan baik dalam lingkup pekerjaannya para bawahan, untuk ke arah yang lebih baik” ujarnya.
Guru Besar Tetap Jurusan AP FIP UNG itu menjelaskan, jika motivasi pimpinan sangat tidak memuaskan, dan tidak adanya penyerta dari motivasi, maka akan menurunkan stimulus respon bawahan dalam meningkatkan kinerja, sehingga, dengan demikian bahwa motivasi yang berupa penghargaan sangat menentukan maksimalnya kinerja bawahan.
“Misalnya perhatian pimpinan dalam memberikan pelatihan gratis untuk bawahannya; pelatihan kerja yang diberikan oleh lembaga/instansi, adalah merupakan salah satu penunjang kinerja bawahan/karyawan, maka nantinya dengan adanya pelatihan itu, akan berpengaruh baik, terhadap suksesnya lembaga/perusahaan tersebut. Juga misalnya, adanya Reward merupakan penghargaan yang diberikan oleh lembaga/perusahaan untuk bawahan/karyawan yang berprestasi, agar para bawahan/karyawan lebih meningkatkan kinerjanya”
“Namun jika di lembaga/perusahaan tidak memberikan program tersebut kepada bawahan/karyawan yang berprestasi, dikarenakan misalnya karena kurangnya/minimnya dana/anggaran untuk memberikan reward & menganggap pelatihan untuk peningkatan kinerja itu memerlukan dana yang cukup besar. Maka ini akan menjadi bagaian yang dapat menurunkan support kerja bawahan, sehingga berpengaruh drastis kepada kinerja bawahannya,” jelas Prof. Novi.
Dirinya berharap, motivasi kerja ini jika terus menerus di berikan kepada bawahan dan menjadi perhatian serta prioritas khusus, dalam mensupport anggota organisasinya/bawahannya, maka akan menjadi suatu bagian penting dalam menumbuhkan kebiasaan yang jika di terapkan, dan akan menjadi suatu pembiasaan, sehingga ini akan menjadi budaya yang baik di setiap lembaga/organisasi atau perusahaan.
“Pemimpin transformasional yang baik, harus yang dapat menciptakan budaya yang mencerminkan ikhtiar pembiasaan yang baik, maka akan dapat menciptakan perubahan budaya yang baik/unggul, hal ini dapat tercermin dalam upaya, pemimpin yang dapat mentrasnmisi berbagai perubahan visi misi yang terus maju, sehingga pemimpin yang transformatif seharusnya dapat menggerakkan semua potensi sumber daya yang ada”
“Karena kepemimpinan visioner harus memiliki visi masa depan dan dapat berfikir jauh ke depan melampaui batas waktu saat dia berada. Pemimpin itu harus mampu adaptif dan inovatif dengan masa depan organisasi/lembaga yang dipimpinnya sehingga dapat mewujudkan tujuan organisasi/lembaganya”
Ketua Prodi S3 Ilmu pendidikan PPs UNG itu mengatakan, untuk mencapai tujuan organisasi lembaga yang baik, maka penting seorang yang dapat memotivasi melalui figur yang memiliki jiwa pemimpin yang transformasional, inovatif dan unggul dengan budaya pembiasaan kerja yang berkualitas, yang kontinyu secara holistik atau terus menerus dibangun, sehingga menjadi suatu pembiasaan di dalam organisasi/lembaga perguruan tinggi manapun.
“Berdasarkan penjelasan ini maka tujuan webinar ini untuk mengulas dan menginformasikan kepada Khalayak luas tentang topik-topik mengenai Deskripsi, Pemetaan Konsep dan grand Design terkait Transformasi Kepemimpinan Visioner. Budaya Akademik yang Unggul, serta Motivasi Kinerja Dosen.
“Berdasarkan pentingnya pemahaman dan implementasi kepemimpinan perguruan tinggi transformasional yang visioner, serta yang dapat mewujudkan keunggulan budaya akademik yang berbasis kinerja dosen, maka penting figur pemimpin yang dapat memotivasi kinerja semua bawahannya,” tandasnya.
Acara ini turut menghadirkan beberapa narasumber lainnya yakni, Prof. Dr. Aris Munandar. M.Pd (Guru Besar Universitas Negeri Makassar), Prof. Dr. Syamsu Qamar Badu, M.Pd dan Prof. Dr. Sitti Roskina Mas, M.Pd adalah Guru Besar UNG, selanjutnya Dr. Arwildayanto, M.Pd (Dekan FIP UNG), Dr. Arifin Suking, M.Pd (Kaprodi S2 AP PPs UNG), serta Agung Kurniawan, S. Djibran.,S.Pd.I.,M.Pd mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan PPs UNG yang juga Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Di Universitas Muhammadiyah Luwuk.