fip.ung.ac.id, Gorontalo – Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr. Arwildayanto, M.Pd turut menghadiri kegiatan pertemuan pra forum Fakultas Ilmu Pendidikan-Jurusan Ilmu Pendidikan (FIP-JIP) tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), di Lidah Wetan Surabaya, Jumat-Minggu (3-5/03/2023).
Melalui sambungan telepon, Dekan FIP UNG Dr. Arwildayanto, M.Pd mengatakan, kegiatan rapat koordinasi Dekan Forum FIP-JIP di Surabaya ini membahas tentang persiapan pelaksanaan pertemuan Ilmiah yang biasanya dirangkaikan dengan Seminar Internasional Forum Fakultas Ilmu Pendidikan-Jurusan Ilmu Pendidikan (FIP-JIP) se-Indonesia tahun 2023 yang akan berlangsung di Universitas Negeri Jogjakarta.
“Forum FIP-JIP ini merupakan agenda rutin setiap dua tahun yang diikuti oleh 12 Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (LPTK) se Indonesia, yaitu Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Malang (UNM), Universitas Negeri Padang (UNP), dan Universitas Negeri Manado (UNIMA)”
“Ada juga dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA), Universitas Pendidikan Ganesa, Universitas Negeri Makasar, Universitas Negeri Medan (UNIMED), dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG),” ujar Arwildayanto.
Arwildiyanto mengatakan, ada beberapa kesepakatan dari pertemuan pra FIP-JIP antara lain: logo FIP-JIP 2023 menjadi kesempatan berkreasi bagi mahasiswa untuk dilombakan pada bulan Maret-April 2023 (juara 1,2,3), memberdayakan journal Sinta 1 sampai dengan 4 untuk publikasi artikel peserta FIP-JIP.
“Kesepakatan selanjutnya yaitu mendorong dilakukan penelitian kalaboratif antar dosen FIP-JIP, dan output dari FIP-JIP berupa proseding terindeks scopus, jurnal Sinta 2-4 dan Scopus. Penulis sebagai peserta FIP-JIP memilih artikelnya dipublikasikan di proseeding, jurnal terindeks Sinta atau Scopus dan sudah disiapkan templatenya oleh panitia”
“Iuran masing-masing anggota FIP-JIP rutin setiap tahun Rp 2.500.0000, narasumber FIP-JIP, Wakil Presiden memberi sambutan sekaligus membuka acara dan Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai keynote speaker. Mengundang pemateri Seminar Internasional dari Negara Asean, Australia, Amerika (dimungkinkan daring),” kata Arwil.
Selain itu, kata Arwil, pada pertemuan FIP-JIP nanti diharapkan ada produk/luaran FIP-JIP yang bisa ditawarkan untuk masa depan FIP/Pendidikan selain saran atau masukan, serta pengusulan nama-nama tokoh Pendidikan dari setiap LTPK.
“Kemudian menghadirkan Dosen dan Tenaga Kependidikan berprestasi, dan diakhir kegiatan FIP-JIP ada konferesnsi pers oleh semua Dekan FIP dengan mengundang media elektronik, cetak, dan web. Rekomendasi/peran FIP-JIP dalam ranah Pendidikan, dan pembuatan Website FIP-JIP”
“Pembahasan revitalisasi tenaga fungsional, laboran dan standarisasi laboratorium di lingkungan FIP-JIP, serta audiensi ke LAMDIK untuk klarifikasi tentang akreditasi dan dengan pemangku kepentingan pendidikan nasional,” ujarnya.
Dirinya berharap, Perguruan Tinggi LPTK agar terus menghasilkan ilmu pengetahuan baru dan mengahasilkan terobosan dan inovasi dalam sistim pendidikan dan pembelajaran, sehingga bisa unggul dari perguruan tinggi lain yang non LPTK.
