fip.ung.ac.id, Gorontalo – Menjadi salah satu pembicara pada International Conference in Action Research and Innovation in Educational Pedagogy (ICARIEP) tahun 2023, yang di selenggarakan secara online oleh Pusat Pedagogi Penyelidikan Fakultas Pembangunan Manusia Universitas Pendidikan Sultan Indris Malaysia, Permata Sari, S.Pd, M.Pd membahas tentang prosedur WDEP (Want, Doing, Evaluation dan Planning) dalam konseling realita untuk mereduksi perilaku flexing mahasiswa, Sabtu-Minggu (25-26/03/2023).

Dosen muda pada Jurusan Bimbingan Konseling FIP UNG itu mengatakan, perilaku flexing merupakan aktivitas individu yang memamerkan harta kekayaan yang mereka miliki. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas prosedur WDEP dalam konseling realitas untuk menurunkan kecendrungan perilaku flexing mahasiswa.

“Penelitian ini menggunakan metode single subject research dengan desain A-B-A. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rating scale perilaku flexing, sedangkan teknik analisisnya menggunakan teknik analisis statistik dan analisis klinis,” ujar Sari, sapaannya, kepada Humas FIP UNG.

Perempuan kelahiran Metro Lampung itu mengatakan, hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan perilaku flexing mahaiswa yang signifikan dalam melalui prosedur WDEP, yang tergambar dari nilai di baseline A1, intervensi, dan baseline A2.

“Dosen sebaiknya memanfaatkan nilai agama serta budaya dalam proses pembelajaran dikelas agar mahasiswa dapat memahami bahwa perilaku flexing bukanlah hal yang seharusnya diakukan,” ujarnya.

Pada konferensi tersebut, Permata Sari diberi penghargaan sebagai Best Presenter Award Room 11 bersama-sama dengan pembicara lainnya yakni Pupung Puspa Ardini dan Sri Wahyuningsih Laiya dosen dari Jurusan PG-PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo.

Leave a Comment