fip.ung.ac.id, Gorontalo – Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menyelenggarakan Visiting Professor dengan menghadirkan Prof. Dr. Muhammad Rais, S.Pd, M.Pd, MT, salah seorang pakar teknologi pembelajaran dari Universitas Negeri Makassar (UNM).
Acara yang berlangsung di Aula Gedung FIP UNG, Jumat (15/09) ini membahas tentang Tren Pembelajaran Masa Depan di Sekolah Dasar yang dimoderatori oleh Rifda Mardian Arif, S.Pd, M.Pd. Acara diawalai dengan sambutan Ketua Jurusan PGSD FIP UNG kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Prof. Muhammad Rais.
Ketua Jurusan PGSD FIP UNG, Dr. Candra Cuga, S.Pd, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang luar biasa atas kedatangan Prof. Muhammad Rais ke Jurusan PGSD FIP UNG. Mahasiswa yang hadir bisa mendapatkan manfaat yang besar sekaligus dapat berdiskusi langsung dengan beliau.
“Beliau memiliki expertise dalam bidang teknologi pembelajaran, penelitian dan aktif mengkaji pembelajaran e-learning serta pengembangan model-model pembelajaran. Semoga setelah mengikuti kegiatan ini mahasiswa dapat terinspirasi untuk lebih inovatif dan bertambah wawasan keilmuannya,” ujar Candra Cuga.
Sementara itu, dalam paparan materinya, Prof. Dr. Muhammad Rais, S.Pd, M.Pd, MT menjelaskan tentang bagaimana pembelajaran Abad 21, pembelajaran di era 5.0, guru di era 5.0, peluang dan tantangan, media pembelajaran era 5.0, dan refleksi.
“Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Siswa belajar dari banyak sumber belajar. Sebelum abad 21, siswa dikatakan belajar jika menggunakan buku. Pada abad 21, setiap sesuatu yang bisa digunakan untuk belajar itulah sumber belajar. Contoh: buku digital, audio, visual, teknologi informasi, internet, dan lain-lain”
“Konten ajar di era ini yaitu belajar tidak harus di kelas. Abad 21 dikenal dengan era disrupsi, era di mana konten pembelajaran disajikan secara digital. Bentuk fisik digantikan digital, sehingga belajarnya tidak selalu harus di kelas fisik tetapi kelas virtual yang dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dengan siapa saja, contohnya LMS dan MOOC”
“Metode pembelajaran di era abad 21 ini dilakukan secara kolaboratif, antara siswa dengan siswa dan guru dengan siswa. Setelah pembelajaran cooperative learning, saat ini pembelajaran berbasis proyek memungkinkan terbentuknya kelompok-kelompok belajar berbasis proyek. Guru mendampingi siswa, memfasilitasi dan mengarahkan dalam kegiatan proyek,” ucapnya.
Turut hadir membersamai, Dekan FIP UNG Prof. Dr. Arwildayanto, M.Pd, wakil dekan bidang kemahasiswaan FIP UNG Dr. Rustam Husain, M.Pd, ketua dan sekretaris jurusan PGSD, para dosen PGSD dan tenaga penunjang akademik yang ada di lingkungan FIP UNG.