fip.ung.ac.id, Gorontalo– Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ikut memeriahkan kegiatan yang dilaksanakan BKOW Provinsi Gorontalo yang bekerjasama dengan tim penggerak PKK Provinsi Gorontalo dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional Ke-2 yang di rangkaian dengan hari anak nasional pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2025 di Halaman Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo. Kegiatan tahun ini dikemas dalam bentuk Talk Show dan parade Kebaya Lintas generasi dengan mengusung tema “tradisi butuh nyali”.
Kegiatan ini bertujuan agar para perempuan Gorontalo dan generasi penerus bangsa dapat terus bersinergi dalam melestarikan kebaya sebagai salah satu budaya dengan menetapkan kebaya sebagai salah satu busana nasional dan memperkuat identitas bangsa sekaligus penguatan ekonomi. Dengan berkebaya, perempuan tidak saja mengartikulasikan dirinya melalui pakaian, tetapi juga memiliki pemahaman yang luas mulai dari identitas sampai perwujudan kecintaan terhadap bangsa.
Prof Dr Novianty Djafri., M. Pd.i sebagai Guru Besar Jurusan Manajemen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo yang juga ketua perempuan ikatan cendekia Muslim se-Indonesia (ICMI) Provinsi Gorontalo menjelaskan bahwa “Hari Kebaya Nasional diperingati untuk menghormati dan melestarikan kebaya sebagai warisan budaya Indonesia yang simbolis dan identik dengan keanggunan serta identitas perempuan Indonesia. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa perayaan Hari Kebaya Nasional dapat menjadi kesempatan untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan budaya, serta membentuk karakter anak-anak yang baik dan berakhlak mulia berdasarkan pada nilai-nilai Islam dan budaya lokal.
“Nilai-nilai Adat Bersendikan Syara’ dan Syara’ Bersendikan Kitabullah dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam setiap sendi-sendi kehidupan dan adat tradisi. Budaya Gorontalo yang dikenal sebagai “Serambi Madinah” memiliki kaitan erat dengan nilai-nilai Islam dan adat istiadat yang kuat. Masyarakat Gorontalo dikenal memegang teguh dan mempraktekkan agama Islam dalam setiap aspek kehidupan. Ungkap Prof Novi.
Dengan demikian, perayaan Hari Kebaya Nasional dapat menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan budaya, serta membentuk karakter anak-anak yang baik dan berakhlak mulia berdasarkan pada nilai-nilai Islam dan budaya lokal.
#fipung_zonaintegritas
#reformasibirokrasi
#wilayahbebaskorupsi
#birokrasibersihdanmelayani
#zonaintegritas
#UNGmenujuPTNBH