FIP UNG

Dekan CUP FIP UNG 2023, Tingkatkan Kemampuan Literasi Mahasiswa Lewat Lomba Debat Bahasa Indonesia

fip.ung.ac.id, Gorontalo – Sejumlah mahasiswa dari pelbagai Jurusan yang ada di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) beradu kemampuan literasi melalui “Debat Bahasa Indonesia” yang berlangsung di Aula FIP UNG, Rabu (17/05/2023).

Adapun enam (6) tim yang bersaing pada lomba Debat Bahasa Indonesia ini terdiri dari mahasiswa perwakilan dari Jurusan Bimbingan dan Konseling, Jurusan pendidikan Masyarakat, Jurusan Manajemen Pendidikan, Jurusan PGSD, Jurusan PGPAUD, dan Jurusan Psikologi.

Proses penilaian lomba Debat Bahasa Indonesia dalam rangka Dekan Cup di lingkungan FIP UNG ini turut menggandeng beberapa tim juri yang berasal dari dosen antara lain: Ilham Khairi Siregar, M.Pd, Yenti Juniarti, M.Pd, dan Rifda Mardian Arif, M.Pd, serta satu orang moderator yakni Sulastya Ningsih, M.Pd.

Dekan FIP UNG, Dr. Arwildayanto, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, lomba debat ini bermaksud untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terkait dengan perkembangan Bahasa Indonesia saat ini dan diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda, khususnya mahasiswa untuk mengutamakan Bahasa Indonesia.

“Selain itu, Bahasa Indonesia ini menjadi bahasa Internasional karena merupakan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bagi para pekerja Asing. Ragam bahasa gaul saat ini banyak merusak Bahasa Indonesia, serta marakanya ujaran kebencian di kalangan pengguna media sosial,” ujar Arwildayanto.

Sementara itu, tim juri debat bahasa Indonesia, Yenti Juniarti, S.Pd, M.Pd mengatakan, lomba debat ini terdiri atas tiga sesi, yaitu sesi argumentasi untuk pembicara pertama, sesi debat oleh pembicara kedua, serta sesi argumentasi dan penutup oleh pembicara ketiga. Lomba debat berlangsung menarik dan seru dengan adu argumen dari setiap tim pro dan kontra terkait dengan tema yang diangkat.

“Kami menekankan kepada peserta, bahwa dalam lomba debat harus didukung oleh data dan fakta yang relevan. Dalam mengunkapkan gagasan harus sesuai dan memperhatikan bahasa yang baik dan benar. Dan yang tidak kalah penting, lomba debat ini secara tidak langsung mengasah kemahiran mahasiswa dalam berbicara dan berpikir kritis,” ucap Yenti.

Yenti menjelaskan, juri dalam memberikan penilaian berdasarkan empat criteria yaitu yang pertama, kesesuaian antara argumentasi (relevansi) dan tema. Kedua, kemampuan memberikan argumentasi dengan jelas dan runtut (elaborasi). Ketiga, kemampuan menyanggah dan menanggapi argumentasi lawan (respons), dan criteria yang kelima adalah kemampuan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

“Dari lomba ini, tim perwakilan dari Jurusan Psikologi berhasil mendapatkan posisi juara pertama, sedangkan juara kedua diraih oleh tim dari Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan juara ketiga diraih oleh tim perwakilan dari Jurusan Bimbingan dan Konseling,” tandasnya.