FIP UNG

FIP UNG dan Bappeda Boalemo Lakukan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Assesmen Standar Pelayanan Minimum

fip.ung.ac.id, Gorontalo – Rabu (03/05/2023), bertempat di aula Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorongtalo (UNG), FIP UNG bersama Tim Balitbang BAPPEDA Kabupaten Boalemo melakukan rapat koordinasi persiapan kegiatan Assesmen Standar Pelayanan Minimum yang akan dilaksanakan di Kabupaten Boalemo pada tanggal 9-11 Mei nanti.

Dekan FIP UNG Dr. Arwildayanto, M.Pd mengatakan, rapat persiapan kegiatan assesmen standar pelayanan minimum di Kabupaten Boalemo ini merupakan implementasi dari perjanjian kerjasama antara Bappeda Kabupaten Boalemo dan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo pada Jumat (20/01/2023) lalu.

“Adapun kegiatan kerjasama ini, implementasinya adalah dalam bentuk kegiatan assesmen standar pelayanan minimum yaitu ada dua kajian, yang pertama adalah assesmen standar minimum di TK, PAUD, PKBM dan Pendidikan Non Formal. Dan yang kedua, assesmen standar pelayanan minimum di SD dan SMP”

“Implementasi dari kegiatan ini, Insha Allah akan berjalan selama tiga bulan, terhitung mulai sejak ditandatangani kontrak. Untuk di Fakultas Ilmu Pendidikan, kami sudah mengkaji beberapa orang yang diharapkan bisa membantu kegiatan ini,” ujar Arwildayanto.

Arwildayanto mengatakan, bahwa kajian ini terkait dan bisa juga dilakukan bersama dengan pusat studi, maka untuk assesmen standar pelayanan minimum di TK, PAUD, PKBM dan Pendidikan Non Formal, koordinatornya direkomendasikan kepada Dr. Abdul Hamid Isa, M.Pd yang juga selaku Kepala Pusat Studi Pendidikan Masyarakat di bawah naungan Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

“Karena memang mereka berkecimpung di bidang pendidikan non formal dan PKBM, memang disitu kajianya disamping kegiatan yang lain. Kemudian yang kedua, ada Bapak Rustam Tohopi. Karena beliau dari ekonomi, beliau akan berkaitan dengan ekonomi dan kajian tentang manajemen keuangan dan sebagainya”

“Kemudian dari PAUD, ada ibu Sri Wahyuni Laiya dan ibu Sri Rawanti. Beliau adalah ketua jurusan dan dosen dari jurusan pendidikan anak usia dini. Jadi, memang kajiannya berkaitan dengan PAUD, karena disitu ada TK, ada KB, TPA, dan SPS (Satuan PAUD Sejenis) dan sebagainya,” ucapnya.

Selanjutanya, untuk assesmen standar pelayanan minimum di SD dan SMP, kata Arwildayanto, direkomendasikan kepada Dr. Candra Cuga, S.Pd, M.Pd sebagai koordinatornya, beliau adalah ketua jurusan pendidikan guru sekolah dasar.

“Untuk pola analisis manajemen atau standar pengelolaannya itu direkomendasikan kepada saya,  Kemudian ada juga ibu Irvin Novita Arifin, beliau adalah dosen dari pendidikan guru sekolah dasar yang membidangi atau keahliannya di IPA”

“Jadi, mungkin assesmen di SMP nya beliau bisa masuk di situ juga. Ada juga Dr. Herwin Mopangga, dosen dari fakultas ekonomi, beliau akan berkaitan dengan pola pengelolaan dan pembiayaannya. Jadi, standar prosesnya sudah ada ahlinya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arwildayanto menjelaskan, bahwa apa yang menjadi kajian disini, sudah diberikan poin-poin indikatornya, karena disini ada Bapak Hamid Isa dan Ibu Sri Wahyuningsih Laiya, yang kebetulan mereka adalah assessor PNF, dan juga assessor PAUD, pasti sudah hafal instrumennya.

“Jadi, yang pertama adalah berkaitan dengan assesmen tentang standar proses. Yang kedua, assesmen tentang sapras, dan yang ketiga assesmen tentang pengelolaan manajemen sekolah, kemudian yang keempat tentang standar pembiayaan. Nah, mungkin kalo di instrument BAN itu sudah ada semua, ada delapan kalo nggak salah”

“Tapi, berdasarkan hasil penilaian dari Bappeda, bahwa apa yang mejadi standar ini adalah diambil dari nilai terendah. Jadi rupanya di Kabupaten Boalemo, di PAUD non formal maupun formal, maupun PKBM, rupanya penilaian terendah itu adalah standar proses, sapras, dan pengelolaan serta pembiayaan,” ujarnya.