FIP UNG

Meneliti dan Mengabdi di Daerah Terpencil

Kamis, 8 Agustus 2024 – Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan melaksanakan 3 kegiatan sekaligus di sekolah yang sama di SMP Negeri 12 Wonosari Kabupaten Boalemo antara lain 1 kegiatan penelitian dan 2 kegiatan pengabdian. Adapun kegiatan penelitian berjudul Pengelolaan Pendidikan Pada Daerah Terpencil Di Kawasan Teluk Tomini (Studi Kasus Di SMP Negeri 12 Wonosari) yang sebagai ketuanya Bapak Dr. Arifin Suking, M.Pd, serta anggotanya Ibu Prof. Dr. Sitti Roskina Mas, M.Pd., M.M dan Bapak Fachrudin Akadji, M.Pd. Kegiatan Pengabdian pertama berjudul Kepemimpinan guru dalam pencegahan bullying untuk menuju sekolah ramah anak di SMP Negeri 12 Wonosari Kabupaten Boalemo yang sebagai ketuanya Bapak Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong, M.Pd serta anggotanya Ibu Prof. Dr. Sitti Roskina Mas, M.Pd., M.M., Ibu Nur Luthfi Ardhian, M.Pd., dan Bapak Fachrudin Akadji, M.Pd. Kegiatan pengabdian kedua berjudul Pengembangan Kapasitas dan Penguatan Kesehatan Mental Calon Pemimpin Muda melalui Metode Smart Outbound pada Remaja Muda Di Kawasan Teluk Tomini yang sebagai ketuanya Bapak Dr. Arifin, M.Pd., serta anggotanya Bapak Dr. Candra Cuga, M.Pd., Bapak Jumadi Mori Salam Tuasikal, M.Pd., dan Bapak Mohamad Awal Lakadjo, M.Pd.

Lokasi kegiatan itu dilaksanakan di SMP Negeri 12 Wonosari Kab. Boalemo yang berjarak kurang lebih 118km ditempuh kurang lebih 5 jam. Perjalanan menuju sekolah sangat seru dan menantang, dengan variasi medan jalan belum aspal, masih becek dan licin dikarenakan curah hujan yang sangat tinggi selama 3 hari berturut-turut

SMP Negeri 12 Wonosari termasuk ke dalam daerah khusus, mungkin lebih dikenal dengan 3T. Sekolah ini dibangun atas kerjasama antara Australian Aid dan Kementerian Pendidikan Indonesia Tahun 2014 lalu. Sejak berdiri dan diresmikan tahun 2016, sekolah ini justru memiliki banyak inovasi dan didukung penuh oleh pemerintah. Menjadi salah satu sasaran dari Program Awan Penggerak (bahkan saat ini telah lolos menjadi sekolah penggerak), sekolah ini mampu membuktikan bahwa sekolah terpencil juga bisa maju seperti di kawasan urban. Sesuai dengan mottonya “Terpencil Tapi Bukan Tertinggal”.

Kegiatan penelitian dan pengabdian ini dibuka langsung oleh kepala sekolah yang bernama Ahman Sarman, M.Pd. Adapun ketua dan anggota tim penelitian maupun pengabdian mengikuti kegiatan pembukaan yang dilaksanakan di Aula SMP Negeri 12 Wonosari. Setelah kegiatan pembukaan, ketua dan anggota tim penelitian maupun pengabdian melaksanakan kegiatannya masing-masing di ruangan yang berbeda-beda antara lain Aula Sekolah, Halaman sekolah dan ruangan kepala sekolah.

Kegiatan penelitian bertujuan untuk mengeksplorasi tantangan dan solusi dalam manajemen pendidikan di lingkungan yang terpencil serta dampaknya terhadap kualitas pendidikan. Peneliti, Bapak Dr. Arifin Suking, M.Pd, menjelaskan bahwa penelitian ini akan mencakup analisis sistem pengelolaan, infrastruktur, dan metode pengajaran di SMP Negeri 12 Wonosari. “Kami ingin memahami bagaimana sekolah-sekolah di daerah terpencil dapat mengatasi kendala-kendala unik mereka dan tetap memberikan pendidikan berkualitas,” ujar Bapak Dr. Arifin Suking, M.Pd.

Selama di sekolah peneliti mewawancarai kepala sekolah dan juga beberapa guru, serta mengambil gambar-gambar yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan berharga bagi pengambil kebijakan dan praktisi pendidikan dalam merumuskan strategi untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di kawasan terpencil.

Kegiatan pengabdian “Kepemimpinan guru dalam pencegahan bullying untuk menuju sekolah ramah anak di SMP Negeri 12 Wonosari” bertujuan untuk membantu sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif, serta menuju status sebagai sekolah ramah anak. Dalam kegiatan ini, para tim pengabdian memberikan materi kepada guru-guru, siswa maupun orang tua siswa mengenai strategi pencegahan bullying, teknik mediasi, dan pengelolaan kelas yang efektif. Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat keterampilan komunikasi dan empati guru dalam menghadapi kasus bullying.

Ibu Prof. Dr. Sitti Roskina Mas, M.Pd, salah satu tim pengabdian, menyatakan, “Kepemimpinan guru memainkan peran krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa. Melalui kegiatan ini, kami berharap guru-guru dapat lebih efektif dalam menangani dan mencegah bullying, serta mendukung terciptanya sekolah yang ramah anak.” Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dari pihak sekolah dan masyarakat setempat, yang berharap dapat mengurangi angka bullying dan meningkatkan kesejahteraan siswa di SMP Negeri 12 Wonosari.

Kegiatan pengabdian Pengembangan Kapasitas dan Penguatan Kesehatan Mental Calon Pemimpin Muda melalui Metode Smart Outbound pada Remaja Muda Di Kawasan Teluk Tomini dirancang untuk meningkatkan keterampilan kepemimpinan dan kesehatan mental siswadi kawasan Teluk Tomini menggunakan metode Smart Outbound. Kegiatan pengabdian ini melibatkan siswa Kelas VIII. Selama kegiatan tersebut, para siswa mengikuti serangkaian aktivitas outbound yang dirancang khusus untuk memupuk keterampilan kepemimpinan, kerjasama, serta pengelolaan stres dan tantangan emosional. Adapun game yang dimainkan antara lain: pejuang tangguh, pejuang semut, dan paku bumi.

Bapak Dr. Arifin, M.Pd, selaku ketua tim pengabdian ini, mengungkapkan, “Kami berkomitmen untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan, baik dalam aspek kepemimpinan maupun kesehatan mental. Melalui metode Smart Outbound, kami berharap dapat menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat bagi mereka.” Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari siswa, orang tua, dan pihak sekolah, dengan harapan bahwa kegiatan ini dapat membantu mempersiapkan calon pemimpin yang lebih tangguh dan siap menghadapi berbagai tantangan di masa depan.