FIP UNG

Semangat Meraih ZI, FIP UNG Lakukan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Monev Pembangunan Zona Integritas oleh Kementerian PANRB

fip.ung.ac.id, Gorontalo – Dengan semangat yang terus bergelora, pimpinan fakultas dan jurusan serta tim task force pembangunan Zona Integritas (ZI) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melakukan rapat koordinasi terkait persiapan dalam menghadapi monitoring dan evaluasi Lembar Kerja Evaluasi Zona Integritas (Monev LKE-ZI).

Rapat koordinasi yang berlangsung di aula FIP UNG, pada Jumat (06/05/2023) ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor II UNG, Ketua SPI UNG, Kepala Biro Umum dan Keuangan UNG, Ketua Tim Kerja Pembangunan Zona Integritas, Dekan, para Wakil Dekan, serta para dosen dan tendik yang tergabung dalam tim kerja ZI FIP UNG.

Dekan FIP UNG Dr. Arwildayanto, M.Pd dalam sambutannya mengatakan, monitoring dan evaluasi pembangunan zona integritas di lingkungan FIP UNG ini akan dilakukan pada hari Senin tanggal 8 April 2023 oleh tim penilai eksternal Biro Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemnterian PANRB).

“Terkait dengan dokumen ZI yang dikirim ke Kementerian, mulai dari area 1 manajemen perubahan, area 2 sampai dengan area 6 yang menjadi masukan dari para asesor, hari ini dilakukan review kembali terhadap masukan-masukan itu”

“Sebelum kegiatan rapat ini dipimpin oleh ketua zona integritas fakultas, ibu Prof. Dr. Maryam Rahim, M.Pd, saya mengucapkan terima kasih kepada segenap tim kerja yang sudah bekerja dengan baik. Sebenarnya penugasan zona integritas ini diberikan kepada fakultas ilmu pendidikan merupakan satu langkah bagus bagi kita, sekaligus sebagai komitmen kita dalam bekerja,” ujar Arwildayanto.

Arwildayanto mengatakan, bekerja itu kalau menurut definisinya bukan hanya sekedar mendapatkan keuangan atau mendapatkan penghasilan. Definisi kerja kalau di dalam taksonomi bloom itu ada ditingkat rendah. Karena kalau bekerja hanya sebagai kewajiban sebagai manusia, itu orang bekerja semua.

“Semua orang bekerja, tapi hanya sekedar menggugurkan kewajiban, itu tingkat level yang terendah. Jadi kita tidak mendapatkan apa-apa ketika kita mau melakukan aktualisasi diri, melakukan suatu pencapaian yang ingin kita lakukan bahwa sebagai manusia kita bukan hanya sekedar tinggal di dunia ini, tapi sekaligus nanti mempersiapkan diri kita untuk hidup kekal di akhirat nanti”

“Jadi definisi kerja yang sesungguhnya adalah, kerja itu adalah ibadah. Jadi oleh sebab itu, mari kita dorong, mari kita rubah komitmen kita, rubah pandangan kita, rubah mindset kita, rubah cara berpikir, bahwa kerja itu bukan hanya sekedar menghasilkan gaji, menghidupi anak dan istri dan keluarga, tapi bagaimana mengaktualisasikan diri kerja itu adalah dalam rangka ibadah kita,” ujarnya.

Ia mengatakan, membuang ranting di jalanan saja adalah sebuah ibadah, apalagi kalau kita bekerja melayani dengan sungguh-sungguh, semua orang yang patut kita layani, itu ibadah. Barangkali ibadah-ibadah seperti itu juga yang akan mengantarkan kita kelak pada kehidupan sesungguhnya yang kita harapkan.

“Jadi oleh sebab itu, kami mengetuk, mengajak, mari kita sama-sama memperbaiki komitmen kita, agar kita bisa melayani dengan sesungguhnya, dengan sesungguh hati yakni dalam rangka melakukan perubahan. Jadi Zona integritas ini seperti itu, memang apa yang disampaikan oleh ibu Maryam, susah berubah”

“Memang betul, sedangkan Nabi saja berdakwah, mensyiarkan agama Allah itu susah, apalagi kita hanya sebagai manusia biasa. Merubah karakter, merubah habituasi yang sudah mapan itu memang susah, dan saya sudah melihat betapa susahnya Ibu Maryam dan teman-teman dengan tim kerja, merubah kita yang ada di fakultas ilmu pendidikan itu ke arah yang lebih baik”

“Saya yakin dan optimis, bahwa kita bisa berubah, tapi dalam waktu yang panjang, dalam waktu yang tidak singkat, tidak instan. Jadi oleh sebab itu, kita yakin rasa optimis kita masih ada, Insya Allah perubahan itu akan bisa kita capai ke arah yang lebih baik,” tandasnya.