Era disrupsi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Transformasi pendidikan menjadi sebuah keharusan dalam menghadapi tantangan globalisasi, revolusi industri 4.0, dan perkembangan teknologi digital. Pendidikan tidak hanya harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut, tetapi juga perlu mengembangkan inovasi dan strategi baru untuk meningkatkan kualitas serta relevansi pembelajaran di tengah dinamika zaman.
Dalam konteks ini, peran kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan menjadi sangat penting. Mereka tidak hanya sebagai pemimpin dan pengelola, tetapi juga sebagai agen perubahan yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa proses transformasi pendidikan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. Kepala sekolah dan pengawas diharapkan memiliki kapasitas kepemimpinan yang adaptif dan visioner, sementara tenaga kependidikan perlu terus mengembangkan kompetensinya untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran abad ke-21.
Untuk itu, penguatan kapasitas bagi kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan menjadi sebuah prioritas dalam menjawab tantangan era disrupsi. Penguatan ini mencakup peningkatan kompetensi profesional, manajerial, serta pengembangan sikap inovatif dan kreatif dalam pengelolaan pendidikan. Dengan demikian, mereka dapat berperan secara optimal dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, mendukung pengembangan karakter peserta didik, serta mempersiapkan mereka menjadi individu yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Melihat pentingnya penguatan kapasitas bagi kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikandi Era Disrupsi, maka Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo mengadakan workshop bertema “Penguatan Kepala Sekolah, Pengawas dan Tenaga Kependidikan dalam Transformasi Pendidikan di Era Disrupsi” pada Sabtu s.d Senin, 24 s.d 26 Agustus 2024. Kegiatan ini berlangsung di Aula Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo dan diikuti oleh kepala sekolah, pengawas pendidikan, serta tenaga kependidikandari Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo Kabupaten Bone Bolango, dan Kabupaten Boalemo berjumlah 200 orang baik secara daring maupun luring.
Workshop ini dirancang oleh panitia diklat agar kepala sekolah, pengawas, dan tenaga kependidikan mendapatkan bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan transformasi pendidikan yang efektif dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan pendidikan untuk berbagi praktik baik, bertukar gagasan, serta merumuskan strategi pengembangan yang relevan dengan kebutuhan pendidikan di era disrupsi. inovatif, dan relevan dengan kebutuhan zaman sesuai keterampilan Abad 21.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Workshop, Wawan Iskandar Gani, menyatakan, “Dalam era disrupsi ini, peran kepala sekolahsangat krusial dalam memimpin perubahan dan mengadaptasi metode pendidikan yang relevan”.
Agenda workshop mencakup berbagai sesi materi, mulai dari Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Instruksional sebagai pondasi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Mewujudkan Sekolah Berkualitas sebagai materi pertama yang disamapaikan oleh Bapak Dr. Kasiman, S.Pd., ST., M.M(Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan),materi II tentang Best Practice: Transformasi Pendidikan berbasis Multiple Inteligency Di Era Disrupsi oleh Narasumber Bapak Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong, M.Pd (Rektor Universitas Muhammadiyah Gorontalo), serta materi III tentang Transformasi Satuan Pendidikan melalui Penguatan Literasi Numerasi dalam Pembelajaran oleh Narasumber Bapak Bobby A. Gani, S.Si., M.Pd (Widyrapada BPMP Provinsi Gorontalo). Q and A juga menjadi bagian penting dari kegiatan, memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendalami pengalaman dan best practices dalam menghadapi perubahan di lingkungan pendidikan.Seluruh peserta antusias dan sangat terlibat dalam kegiatan workshop ini.
Narasumber pertama, Bapak Dr. Kasiman, S.Pd., ST., MM menyatakan bahwa “sekolah yang berkualitas memiliki beberapa indikator yakni pendidik reflektif, gemar belajar, berbagi dan berkolaborasi, pembelajaran yang berpusat pada murid, dan iklim sekolah yang aman, inklusif, dan merayakan kebinekaan”.
Narasumber kedua, Bapak Prof. Dr. Abd. Kadim Masaong, M.Pd menyatakan bahwa “karakteristik sekolah efektif memiliki beberapa aspek yaitu aspek kepemimpinan, aspek keunggulan/keterandalan, dan aspek efisiensi”.
Narasumber ketiga, Bapak Bobby A. Gani, S.Si., M.Pd menyatakan bahwa “Esensi dari pembelajaran diferensiasi yaitu layanan belajar untuk memastikan siswa belajar sesuai kebutuhannya”.
Dengan suksesnya pelaksanaan kegiatan ini, panitia berharap para peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola transformasi pendidikan secara efektif dan memimpin institusi pendidikan mereka menuju era baru yang penuh dengan tantangan dan peluang. Selain itu juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman.